DEPOK - Meski Pemilihan Kepala dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) Depok baru akan digelar pada Oktober 2010, namun sejumlah lembaga survei sudah melakukan penelitian.

Salah satunya yang dilakukan Depok Unite yang menggelar survei ke masyarakat dengan sistem multistage random di setiap kelurahan.

Pengambilan sample tersebut dilakukan pada 19 hingga 21 Februari 2010 lalu. Hasilnya menunjukkan, hampir 50 persen masyarakat Depok belum menentukan pilihan siapa sosok wali kota Depok periode 2011-2016. Peta dukungan masyarakat Depok menunjukkan Nurmahmudi Ismail yang kini menjabat sebagai Wali Kota meraih dukungan terbesar dari pesaing lainnya.

Ketua Umum Depok Unite Torben Rando Oroh mengatakan dari hasil survei yang dilakukan, Nurmahmudi mendapatkan dukungan sekira 22 persen. Diikuti mantan Wali Kota Depok Badrul Kamal sekira 13 persen.Menurutnya, calon Wali Kota yang kuat adalah calon yang tidak memiliki jarak antara elite dan massa pemilih kecil.

"Semakin kecil gap tersebut maka semakin kuat dukungan terhadap calon tersebut, dan semakin kecil juga inkoherensi elite dan massa pendukung partainya," ujarnya kepada wartawan, Minggu (21/3/2010).

Kesimpulannya, kata Torben, bila dibatasi tiga calon, maka Nurmahmudi akan meraih dukungan 29 persen responden. Hal itu, lanjut Torben, ditambah dengan dukungan partai Nurmahmudi yang solid di Depok, yakni PKS.

"PKS solid, kalau calon lain seperti Naming Bothin dari Golkar dan Agung Witjaksono dari Demokrat cukup solid namun tak sekuat PKS," jelasnya.

KPU Kota Depok akan menggelar tahapan awal Pilkada pada bulan Mei 2010. Sedangkan pencoblosan akan digelar pada Oktober 2010 dengan anggaran hingga Rp33 miliar.